bapak tua dan lampu merah

7:27 AM

Alkisah seorang bapak tua tukang parkir
yang entah karena nasib atau apa
mendedikasikan hidupnya untuk pertigaan jalan 
Yang kini telah dipasangi lampu merah
Yang tadi siang puas dihujani amarah

15 detik hijaunya
90 detik merahnya
"Ini jalan raya atau pasar raya!"
"Pak bantu kami, jangan duduk santai saja!"
"Woi setan! ini memang macet, jangan belagak kaya! turun sini jumpa saya!"

Begitulah sepintas dari rekaman memori pak tua
yang terkadang sudah tercampur dan membaur
Seperti jalan raya di sore hari; ngawur, tidak beralur
Hanya tawa yang menemaninya bekerja malam ini
Sedang sang anak dibawa lari istri
Ia tahu hidup memang akan sejahat ini

Diujung jalan yang lekat dengan kenangan itu ia terduduk
Menertawakan tubuhnya yang sebentar lagi akan lapuk
Menunggu giliran malam hari ketika lampu itu hanya dapat berkelip
kuning
dan kemudian diam tidak bergeming

Sejak lampu merah itu terpasang
ia hanya bisa tidur sepanjang siang
Menunggu malam kembali membentang
supaya ia bisa kembali membanting tulang

Tubuhnya ringkih bak kepingan koin yang ia kumpulkan
selepas sang lampu sedang rehat
Sorot matanya nanar bak burung yang hendak pulang
selepas langit penuh jingga semburat

Ya bagaimana lagi?
Tenaganya sudah tidak berarti
dan peluhnya sudah terganti
oleh lampu merah yang sudah terpasang saban hari

Siapakah tuan yang tak berhati?
Pembangunan yang tak kunjung henti
Demi kota yang tak akan mati

You Might Also Like

0 comments

Instagram

farahayuf