Degub renjana masih terasa
dibalik panjatan seluruh doa
Menggantung di pelupuk sunyi
yang selalu aku hikmati
dan sumpahi
Acuhmu yang tanpa bersalah
selalu aku telan mentah-mentah
berharap semoga tidak muntah
Rindu
rindu
rindu
—tamu yang selalu mampir tanpa jemu
Biar aku saja yang merindu
jangan kamu
Pilu, lebih pilu
Dari ketika kau hantamkan palu
sedang cinta lagi bertalu-talu
Lebih getir dari sebuah abai
Hujan petir yang tak kunjung usai
dibalik panjatan seluruh doa
Menggantung di pelupuk sunyi
yang selalu aku hikmati
dan sumpahi
Acuhmu yang tanpa bersalah
selalu aku telan mentah-mentah
berharap semoga tidak muntah
Rindu
rindu
rindu
—tamu yang selalu mampir tanpa jemu
Biar aku saja yang merindu
jangan kamu
Pilu, lebih pilu
Dari ketika kau hantamkan palu
sedang cinta lagi bertalu-talu
Lebih getir dari sebuah abai
Hujan petir yang tak kunjung usai